Search for collections on Repository Universitas Lancang Kuning

Laju Dekomposisi Serasah Di Arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning

PUTRI, SOPANIA (2023) Laju Dekomposisi Serasah Di Arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning. Diploma thesis, Universitas Lancang Kuning.

[img] Text
1754251025_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (793kB)
[img] Text
1754251025_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (837kB) | Request a copy

Abstract

Arboretum merupakan kebun koleksi pepohonan dengan luasan tertentu berisi berbagai jenis pohon yang ditanam sebisa mungkin mengikuti habitat aslinya dan dimaksudkan sebagai areal pelestarian keanekaragaman hayati dan sedikitnya dapat memperbaiki atau menjaga kondisi iklim disekitar Kota Pekanbaru. Selain itu, Arboretum dapat berperan sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan pengembangan. Berbagai jenis pohon yang ada di arboretum menghasilkan serasah yang cukup besar dan berperan penting dalam menjaga dan mengembalikan kesuburan tanah. Serasah adalah bahan-bahan yang sudah mati yang jatuh dan terletak diatas permukaan tanah yang akan mengalami proses dekomposisi dan mineralisasi. Dekomposisi atau sering juga disebut mineralisai merupakan proses perubahan secara fisik maupun secara kimiawi yang sederhana oleh mikroorganisme tanah. Waktu dekomposisi daun yang lebih lambat dari pada waktu pengguguran daun, laju dekomposisi sangat menentukan tingkat kesuburan suatu ekosistem hutan. Peningkatan aktivitas dekomposisi yang terjadi secara aerobik juga dapat meningkatkan emisi gas karbon dioksida ke dalam atmosfer. Tujuan penelitian mengukur laju dekomposisi serasah di Arboretum Fakultas Kehutanan Univesitas Lancang Kuning. Mengetahui hubungan suhu, intesitas cahaya dan curah hujan terhadap laju dekomposisi serasah di Arboretum Fakultas Kehutanan Univesitas Lancang Kuning. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2021- Februari 2022. Penelitian ini dilakukan di Arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning. Penentuan Plot Contoh Penelitian Penentuan plot penelitian dilakukan dengan metode Purposive sampling yaitu dengan melakukan pengamatan terlebih dahulu untuk melihat kondisi lingkungan. Dengan luas 9,2 Ha Arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning dan menggunakan plot ukuran 5 x 5 meter dengan menggunakan istensitas samping 1% maka di dapatkan 37 plot untuk diteliti dengan jarak setiap plot adalah 30 meter. Pengambilan Sampel Serasah Pengambilan serasah langsung dilakukan dengan cara menampung langsung serasah yang sudah gugur secara alami dengan menggunakan jaring pada setiap pohon selama 20 hari. Serasah yang sudah terkumpul kemudian ditimbang seberat 100 g lalu dimasukkan ke dalam kantong serasah (litter bag). Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data berat dan kering daun serasah yang telah terdekomposisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju dekomposisi serasah. Untuk data serasah dia mbil setiap 10 hari sedangkan data faktor-faktor yang mempegaruhi diambil setiap hari selama 90 hari. Analisis data Analisis Kuantitatif Laju Dekomposisi Serasah. Untuk menghitung laju dekomposisi serasah, dilakukan perhitungan berat kering serasah terlebih dahulu yang dapat dilihat hasil perhitungannya. Kemudian dilakukan perhitungan berkurangnya berat serasah analisis hubungan suhu, kelembaban udara, intensitas cahaya dan curah hujan terhadap laju dekomposisi serasah analisis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi product moment dengan menggunakan software SPSS. Uji korelasi product moment digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan an atara laju dekomposisi serasah dengan suhu, kelembaban udara, intensitas cahaya, dan curah hujan. Hasil dari uji korelasi product moment ini adalah output correlations. Untuk pengambilan hipotesis dapat dilihat pada sig yaitu jika p-value < 0,05 maka H0 diterima atau ada hubungan sedangkan jika p-value > 0,05 maka H0 ditolak atau tidak ada hubungan. Dari penelitian yang dilakukan selama 90 hari diketahui serasah di Arboretum mengalami laju dekomposisi sebesar 0,165 gram/10 hari. Untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan (suhu udara, intensitas cahaya, kelembaban udara, curah hujan) terhadap laju dekomposisi dilakukan uji korelasi dimana hasil yang didapatkan, suhu Udara tidak berhubungan terhadap laju dekomposisi dengan nilai 0,297 dan nilai Sig. (0,438>0,05). Intensitas cahaya tidak berhubungan terhadap laju dekomposisi dengan nilai 0,314 dan nilai sig (0,411>0,05). Kelembaban berhubungan berhubungan terhadap laju dekomposisi dengan nilai 0,790 dan nilai sig (0,011<0,05). Curah hujan tidak berhubungan terhadap laju dekomposisi dengan nilai 0,154 dan nilai sig 0,693>0,05.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Dekomposisi, Mineralisasi, emisi gas karbon
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Fakultas Kehutanan & Sains > Prodi Ilmu Kehutanan
Depositing User: Novri Hariawan
Date Deposited: 25 Apr 2024 08:40
Last Modified: 25 Apr 2024 08:40
URI: http://repository.unilak.ac.id/id/eprint/4064

Actions (login required)

View Item View Item