Gejala Serangan Hama Dan Penyakit Bibit Karas (Aquilaria Malaccensis) Dan Kepayang (Pangium Edule) Di Persemaian Permanen Tuah Karya Bpdashl Indragiri Rokan Pekanbaru Riau

Putra, Wici Sandika (2021) Gejala Serangan Hama Dan Penyakit Bibit Karas (Aquilaria Malaccensis) Dan Kepayang (Pangium Edule) Di Persemaian Permanen Tuah Karya Bpdashl Indragiri Rokan Pekanbaru Riau. Diploma thesis, Universitas Lancang Kuning.

[img] Text
1554251001_BAB-I_VI_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (779kB)
[img] Text
1554251001_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (901kB) | Request a copy

Abstract

Kerusakan hutan dan lahan saat ini terus berlangsung dan mengancam eksistensi keanekaragaman hayati serta keberlangsungan fungsi hutan bagi kehidupan. Oleh karena itu, tindakan rehabilitasi lahan dan hutan sangat mendesak untuk dilaksanakan. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, BPDASHL Indragiri Rokan telah melakukan kegiatan pembuatan bibit dan persemaian tanaman kehutanan yang akan dipergunakan untuk berbagai keperluan dalam rangka pelestarian hutan dan lingkungan. Di antara jenis-jenis tanaman yang dikembangkan adalah tanaman karas (Aquilaria malaccensis) dan tanaman kepayang (Pangium edule). Kedua jenis tanaman tersebut cukup banyak diminati oleh masyarakat, sehingga perlu penyediaan bibit yang berkualitas baik. Kualitas bibit tanaman dikatakan baik di antaranya adalah apabila bebas dari serangan hama dan penyakit. Identifikasi gejala serangan hama dan penyakit merupakan suatu langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan upaya pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman, agar pengendalian yang dilakukan lebih efektif dan efisien. Selain itu identifikasi ini penting dilakukan untuk menemukan musuh alami dan kandidat potensial untuk mengendalikan hama tersebut. Atas hal tersebut maka pentingnya penelitian ini dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi gejala serangan hama dan penyakit pada tanaman karas dan kepayang di persemaian BPDASHL Indragiri Rokan dan menghitung frekuensi dan intensitas serangan serta perlu tidaknya mengantisipasi serangan hama dan penyakit pada bibit karas dan kepayang di persemaian BPDASHL Indragiri Rokan. Metode penelitian dilakukan dengan metode sensus. Metode sensus digunakan untuk mengidentifikasi gejala serangan hama dan penyakit yang berada di persemain permanen Tuah Karya BPDASHL Indragiri Rokan. Identifikasi gejala serang hama dilakukan dengan pemantauan langsung secara makroskopis dengan metode penilaian apabila tidak ada kerusakan pada daun yang berarti sehat, ada sedikit kerusakan dari keseluruhan bagian daun berarti tidak sehat, adanya serangan di keseluruhan daun berarti sangat tidak sehat, apabila daun rontok semua dan tidak ada tanda-tanda kehidupan berarti mati. Identifikasi gejala serangan penyakit dilakukan secara langsung dengan metode penilaian bercak daun, daun gugur, daun kering, pucuk mati tidak ada tanda-tanda kehidupan, setiap individu tanaman diamati satu per satu dan ditentukan nilainya (skor) berdasarkan kondisi tanaman dan gejala serangan. Gejala serangan hama yang ditemukan di lokasi penelitian pada bibit karas yaitu daun bintik-bintik hitam, daun berlubang, daun menggulung dengan frekwensi serangan hama bibit karas 20,55% dengan kondisi tingkat seranganrendah dan intensitas serangan hama bibit karas 11,39% dengan kondisi bibit rusak ringan. Gejala penyakit yang ditemukan yaitu embun tepung, bercak daun, dan daun bercak-bercah menguning dengan frekwensi serangan penyakit bibit karas 22,45% dengan kondisi tingkat serangan rendah dan intensitas serangan penyakit bibit karas 12,44% dengan kondisi bibit rusak ringan. Gejala serangan hama yang ditemukan di lapangan pada bibit kepayang yaitu daun tergunting dan pucuk atau batang terpotong dengan frekwensi serangan hama bibit kepayang 23,26% dengan kondisi tingkat serangan rendah dan intensitas serangan hama bibit kepayang 11,64% dengan kondisi bibit rusak ringan Gejala penyakit yang ditemukan yaitu daun berubah warna dan bintik-bintik berkarat dan daun mengering dengan frekwensi serangan penyakit bibit kepayang 30,68% dengan kondisi tingkat serangan rendah dan intensitas serangan bibit kepayang 18,07% dengan kondisi bibit rusak ringan. Penanggulangan hama dan penyakit belum perlu dilakakukan karena masih dalam kategori tingkat serangan sangat rendah dan kondisi bibit rusak ringan, hanya saja perlu mengambil langkah pencegahan supaya tidak menyebar dan merugikan

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Fakultas Kehutanan > Prodi Ilmu Kehutanan
Depositing User: Muhammad Mukrizal
Date Deposited: 29 Dec 2023 07:19
Last Modified: 29 Dec 2023 07:19
URI: http://repository.unilak.ac.id/id/eprint/2897

Actions (login required)

View Item View Item