PERKEMBANGAN TANAMAN NANGKA, PETAI, JENGKOL DAN GAHARU DENGAN SISTEM AGROFORESTRI DAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DI KEBUN KELAPA SAWIT

Susanti, Tri (2020) PERKEMBANGAN TANAMAN NANGKA, PETAI, JENGKOL DAN GAHARU DENGAN SISTEM AGROFORESTRI DAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DI KEBUN KELAPA SAWIT. Other thesis, Universitas Lancang Kuning.

[img] Text
Cover.pdf

Download (9kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (108kB)

Abstract

Salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dari sistem penanaman monokultur kelapa sawit adalah dengan sistem agroforestri. Pola tanam agroforestry disamping bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan petani, juga sekaligus bermanfaat untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Tujuan penelitian ini megetahui pemberian tiga jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan jenis-jenis pohon tanaman kehutanan yang baru ditanam di antara pohon kelapa sawit, berdasarkan rancangan praktis yang dibuat oleh petani pada lahan kebun sawit miliknya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptip. Penelitian dilakukan di salah satu kebun kelapa sawit masyarakat milik petani di Kelurahan Minas Jaya, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu pada bulan Oktober 2018 – Januari 2019.Alat yang digunakan roll meter, kaliper, komputer, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tally sheet untuk mencatat tingkat pertumbuhan pohon. Penentuan tanaman yang akan diamati dilakukan secara bersama-sama dengan petani pemilik lahan. Dalam menentukan tanaman contoh tidak ada kriteria khusus, namun dilakukan secara acak. Jumlah tanaman yang akan diukur adalah sebanyak 36 pohon, terdiri dari jenis tanaman gaharu 12 batang, tanaman nangka 12 batang, tanaman petai 12 batang, dan tanaman jengkol 12 batang. Dari setiap 12 batang pohon tersebut mewakili 3 batang yang diberi pupuk kandang kotoran sapi, 3 batang yang diberi pupuk kandang kotoran kambing, dan 3 batang yang diberi pupuk kandang kotoran ayam. Pengamatan dilakukan mulai dari kegiatan pembuatan lobang tanam, pemberian pupuk kandang, penanaman bibit, dan pertumbuhan tanaman setelah ditanam. Khusus untuk pengamatan pertumbuhan tanaman yang diukur adalah perkembangan ukuran diameter batang pada ketinggian 10 cm dan tinggi tanaman. Pengukuran dilakukan setiap 2 minggu selama 16 minggu (lebih kurang 4 bulan). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan persamaan dan perbedaan pertumbuhan diameter dan tinggi dari tiap tiap jenis bibit dan pupuk. Pertumbuhan diameter nangka dengan ketiga jenis pupuk kandang mengalami perubahan kenaikan 1 mm mulai dari minggu ke 10, untuk pertambahan tinggi mengalami perubahan kenaikan rata rata 2 cm mulai dari minggu ke 6 pertumbuhan diameter petai dengan ketiga jenis pupuk kandang mengalami perubahan kenaikan 1 mm terjadi pada minggu ke 16, untuk pertambahan tinggi mengalami perubahan kenaikan rata rata 2 cm mulai dari minggu ke 6 pertumbuhan diameter jengkol hanya mengalami kenaikan pada pupuk kandang kotoran ayam perubahan kenaikan 1 mm terjadi pada minggu ke 16, untuk pertambahan tinggi mengalami perubahan kenaikan rata rata 2 cm mulai dari minggu ke 6 pertumbuhan diameter gaharu hanya mengalami kenaikan pada pupuk kandang kotoran ayam dan kambing perubahan kenaikan 1 mm terjadi pada minggu ke 16, untuk pertambahan tinggi mengalami perubahan kenaikan rata rata 1 cm

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Fakultas Kehutanan > Prodi Ilmu Kehutanan
Depositing User: mhs ip wira wahyu
Date Deposited: 09 Jun 2022 04:40
Last Modified: 09 Jun 2022 04:40
URI: http://repository.unilak.ac.id/id/eprint/2287

Actions (login required)

View Item View Item