NILAI JASA LINGKUNGAN DI HUTAN KOTA PEKANBARU JALAN DIPONEGORO

Alfino, Alfino (2020) NILAI JASA LINGKUNGAN DI HUTAN KOTA PEKANBARU JALAN DIPONEGORO. Other thesis, Universitas Lancang Kuning.

[img] Text
Cover.pdf

Download (10kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (187kB)

Abstract

Polusi dan suhu udara yang tinggi merupakan salah satu persoalan lingkungan yang sedang terjadi di wilayah perkotaan. Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan bahwa jumlah pulusi udara dari sektor industri dan transportasi telah mencapai 170 juta ton emisi CO2 , sementara untuk suhu udara telah mencapai 29.12 0C 31.26 0C di tahun 2007. Persoalan kualitas udara ini menyebabkan keberadaan hutan kota sangat penting untuk dikembangkan. Hutan kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanak hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang (PP No. 63 Tahun 2002). Hutan kota menjadi salah satu upaya penting dalam mengatasi pencemaran lingkungan karena berhubungan dengan jasa biologis pohon yang mampu melerai pencemaran lingkungan perkotaan. Hutan kota memiliki fungsi untuk menjaga iklim mikro perkotaan, memberikan nilai estetika, meresapkan air, menciptakan keseimbangan lingkungan serta pelestarian keanekaragaman hayati. Selain itu, pohon pada hutan kota juga memiliki fungsi sebagai penyimpan karbon melalui perolehan biomassa. Biomassa adalah total berat atau volume organisme dalam suatu area tertentu (IPCC 2003). Biomassa juga didefinisikan sebagai total jumlah materi hidup diatas permukaan pada suatu pohon dan dinyatakan dengan satuan ton berat kering per satuan luas (Brown 1997). Biomassa pohon bertambah seiring dengan pertumbuhan tanaman.Berhubungan dengan upaya pengembangan lingkungan bersih, maka jumlah CO2 di udara harus dikendalikan dengan jalan meningkatkan jumlah serapan CO2 oleh tanaman sebanyak mungkin, dan menekan pelepasan emisi CO2 ke udara serendah mungkin. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis jumlah cadangan karbon pohon, nilai serapan CO2 dan jenis pohon yang memiliki cadangan karbon potensial, sebagai upaya untuk mencari solusi dan menyusun rekomendasi kebijakan pengembangan hutan kota. Dengan rimbunnya pohon maka suhu udara pada hutan kota lebih nyaman dibandingkan dengan daerah diluar hutan kota. Ekosistem di bawah pepohonan lebih rendah suhunya 3-5 0 C dan kelembaban di dalam ekosistem hutan lebih tinggi 20-30 %. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa dengan adanya hutan kota dapat menciptakan lingkungan kota yang sejuk dan nyaman. Dengan diketahuinya nilai kesejukan ini, diharapkan pihak pengguna akan lebih menghargai artinya keberadaan sebatang pohon bagi kehidupan manusia. Karena lingkungan yang sejuk akan memberikan rasa nyaman, sehat dan indah bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Hutan Kota Pekanbaru Jalan Diponegoro dengan luas 7,12 Ha. Hutan kota memiliki beragam fungsi lingkungan, antara lain fungsi mengurangi polusi udara dengan menyerap karbon dioksida, dan menjaga iklim mikro perkotaan antara lain dengan menciptakan kesejukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai serapan karbon di Hutan Kota Pekanbaru Jalan Diponegoro dan nilai kesejukan di Hutan Kota Pekanbaru Jalan Diponegoro. Dengan diketahuinya nilai serapan karbon dan nilai kesejukan, diharapkan masyarakat akan lebih menghargai artinya keberadaan sebatang pohon yang berada di hutan kota bagi kehidupan manusia. Perhitungan nilai serapan karbon dilakukan dengan persamaan allometrik berdasarkan data berat biomassa. 2 Pengumpulan data dilakukan dengan metode sampling dan metode sensus. Metode sampling dilakukan terhadap tumbuhan bawah dan serasah, sedangkan metode sensus dilakukan untuk tingkat pohon. Nilai kesejukan diambil dengan mengukur suhu di hutan kota, kemudian dicari nilai kesetaraannya dengan kemampuan Air Conditioner (AC) dalam menciptakan suhu lingkungan yang sama. Hasil penelitian diperoleh potensi serapan karbon (CO2) pada Hutan Kota Jalan Diponegoro Pekanbaru untuk tingkat tiang dan pohon adalah Berdasarkan hasil perhitungan, potensi serapan karbon (CO2) pada Hutan Kota Jalan Diponegoro Pekanbaru untuk tingkat tiang dan pohon adalah 397,23 ton, tumbuhan bawah 10,02 ton, dan untuk serasah 28,86 ton. Nilai serapan karbon tersebut bila harga per ton Rp. 181.632,00 maka nilai ekonomi untuk tingkat tiang dan pohon adalah Rp.72.149.679,36, tumbuhan bawah Rp. 1.820.439,55, dan serasah Rp. 5.242.274,96. Jumlah total nilai serapan karbon pada ketiga unsur biomassa tersebut adalah Rp. 79.212.393,87. Nilai kesejukan di Hutan Kota Jalan Dipenegoro Pekanbaru dengan luas sebesar 7,12 Ha adalah sebesar Rp. 21.569.361.720,32. Maka nilai jasa lingkungan Hutan Kota Jalan Diponegoro Pekanbaru dengan hanya mengambil dua jenis saja, yaitu nilai serapan karbon dan nilai kesejukan adalah Rp. 79.212.393,87 dan Rp 21.569.361.720,32 per tahun.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Fakultas Kehutanan > Prodi Ilmu Kehutanan
Depositing User: mhs ip wira wahyu
Date Deposited: 09 Jun 2022 04:38
Last Modified: 09 Jun 2022 04:38
URI: http://repository.unilak.ac.id/id/eprint/2263

Actions (login required)

View Item View Item