PARTISIPASI MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN HUTAN TERHADAP PENANGANAN KONFLIK DI TAMAN HUTAN RAYA SULTAN SYARIF HASYIM (Studi Kasus Dusun Meranti, Kelurahan Minas Jaya, Kecamatan Minas)

Efendi, Merizal (2019) PARTISIPASI MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN HUTAN TERHADAP PENANGANAN KONFLIK DI TAMAN HUTAN RAYA SULTAN SYARIF HASYIM (Studi Kasus Dusun Meranti, Kelurahan Minas Jaya, Kecamatan Minas). Other thesis, Universitas Lancang Kuning.

[img] Text
Cover.pdf

Download (13kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (6kB)

Abstract

Konflik timbul karena adanya kesenjangan fakta dan realita dalam masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam konflik di karenakan adanya beberapa faktor seperti adanya pengungsi dari daerah lain, kegiatan perambahan hutan dan illegal logging. Partisipasi serta masyarakat dalam penanggulangan konflik sangat dibutuhkan guna mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari kejadian konflik itu sendiri. Metode pengambilan data dengan cara survey, dimulai dari observasi dan wawancara setelah data dikumpulkan selanjutnya diolah dengan teknik analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan masyarakat sekitar Tahura Sultan Syarif Hasyim diketahui bahwa sekitar 63% masyarakat pemahamannya tinggi tentang adanya konflik yang terjadi. Sedangkan, 27% ragu-ragu(Sedang) dan 10% tidak mengetahui tentang adanya konflik yang terjadi sedangkan sekitar 70% masyarakat mengetahui tentang jenis konflik yang terjadi, 23% ragu-ragu (Rendah) dan 7% tidak mengetahui jenis konflik yang terjadi atau rendah. Keterkaitan masyarakat terhadap konflik yang terjadi tidak lepas dari adanya peran serta masyarakat terhadap konflik tersebut 53% tingginya peranan masyarakat terhadap konflik yang terjadi. Sedangkan, 30% masyarakat ragu-ragu (Sedang) dan 17% tidak mengetahui adanya peran serta masyarakat terhadap konflik di Tahura. Tingginya tingkat keragu-raguan masyarakat untuk memahami batas wilayah Tahura Sultan Syarif Hasyim menjadi salah satu point penting agar pihak Tahura mulai gencar dalam melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi mengenai batas Tahura karena tingginya masyarakat sekitar 53% tentang ketidak tahuan batas Tahura. Sedangkan, 37% cukup mengetahui dan 10% tidak mengetahui tentang batas wilayah Tahura, pemahaman masyarakat tentang penyebab konflik yang pada umumnya berasal dari pengambil alihan lahan secara ilegal oleh masyarat menjadi pemicu konflik yang kerap terjadi sekitar 67% tingginya pengetaahuan masyaraka pemicu konflik , 23% dan 10% tidak mengetahui atau rendah penyebab konflik yang terjadi, peran masyarakat dibutuhkan dalam penyelesaian konflik hal ini dikarenakan baik masyarakat maupun pihak Tahura adalah orang-orang maupun instansi yang memiliki keterkaitan dalam terjadinya konflik sekitar 43% tingginya partisipasi masyarakat sementara 30% masyarakat ragu-ragu (Sedang) dan 27% tidak berpartisipasi dalam penyelesaian konflik yang terjadi, sedangkan penanganan konflik yang dilakukan oleh pengelola Tahura sekitar 50% masyarakat mengetahui (Tinggi) adanya penanganan konflik yang dilakukan oleh pihak Tahura.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Fakultas Kehutanan > Prodi Ilmu Kehutanan
Depositing User: mhs ip wira wahyu
Date Deposited: 08 Jun 2022 04:46
Last Modified: 08 Jun 2022 04:46
URI: http://repository.unilak.ac.id/id/eprint/2048

Actions (login required)

View Item View Item