ANALISIS TATANIAGA BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. ) DI JORONG KOTO NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

Salita, Ricky Nofendri (2018) ANALISIS TATANIAGA BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. ) DI JORONG KOTO NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK. Other thesis, Universitas Lancang Kuning.

[img] Text
Cover.pdf

Download (14kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (112kB)

Abstract

RICKY NOFENDRI SALITA. Analisis Tataniaga Bawang Merah di Jorong Koto Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Dibimbing Oleh Ibu I.r NIKEN NURWATI,M.Si, dan Ibu Ir.RINI NIZAR,M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem tataniaga bawang merah di Jorong Koto Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti yang meliputi saluran dan fungsi tataniaga yang dilakukan oleh masing-masing lembaga, mengetahui biaya tataniaga, fharmer’s share dan efisiensi tataniaga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan sumber data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa terdapat 2 saluran tataniaga bawang merah di Jorong Koto Nagari Sungai Nanam yaitu 1) Petani – Pedagang Pengumpul – Pedagang Pengecer – Konsumen, 2) Petani – Pedagang Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen.Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh petani dan lembaga tataniaga lainnya dalam tataniaga bawang merah adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Biaya tataniaga pada saluran I adalah sebesar Rp. 578,33/kg, Sedangkan biaya pada saluran II yaitu sebesar Rp. 684,91/kg yang dikeluarkan oleh pedagang besar dan pedagang pengecer pada saluran II. Margin tataniaga pada saluran I yaitu sebesar Rp. 7.000/kg, saluran II Rp. 8.000/kg. Fharmer’s share pada saluran tataniaga I yaitu sebesar 74,1 %, pada saluran tataniaga II sebesar 71,4 %. Efisiensi pada saluran tataniaga I yaitu 2,14 % dan pada saluran II sebesar 2,45% . Sehingga dapat disimpulkan bahwa tataniaga bawang merah yang lebih efisien adalah saluran I yang mana memiliki nilai efisiensi lebih kecil yaitu sebesar 2,14 % dibandingkan saluran tataniaga II. Hal ini di karenakan jauhnya jarak yang di tempuh pada tataniaga saluran II sehingga biaya tataniaga bawang merah per kilo semakin besar.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian > Prodi Agribisnis
Depositing User: mhs ip wira wahyu
Date Deposited: 08 Jun 2022 04:25
Last Modified: 08 Jun 2022 04:25
URI: http://repository.unilak.ac.id/id/eprint/1954

Actions (login required)

View Item View Item