ANALISIS BIAYA PEMBIBITAN AKASIA (Acacia crassicarpa) PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI (STUDI KASUS DI PT. SINAR SAN JAYA, KECAMATAN KUALA KAMPAR, KABUPATEN PELALAWAN)

Sinaga, Aluisius Bastian Poltak (2017) ANALISIS BIAYA PEMBIBITAN AKASIA (Acacia crassicarpa) PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI (STUDI KASUS DI PT. SINAR SAN JAYA, KECAMATAN KUALA KAMPAR, KABUPATEN PELALAWAN). Other thesis, Universitas Lancang Kuning.

[img] Text
Cover.pdf

Download (11kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (285kB)

Abstract

Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan suatu luasan lahan yang sengaja ditanami dengan tanaman industri (terutama kayu) dengan tipe sejenis dengan tujuan menjadi hutan yang secara khusus dapat dieksploitasi tanpa membebani hutan alami. Hasil HTI yang dimaksud dalam hal ini yaitu berupa bahan baku untuk pembuatan bubur kertas (pulp) dan kertas, dan Akasia (Acacia Crassicarpa) merupakan bahan baku utamanya, mengingat tanaman ini memang terbukti bisa tumbuh dengan subur sekalipun ditanam di tanah marginal. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam pembuatan pulp dan kertas, maka diperlukan banyak bibit akasia, salah satunya dengan cara pembibitan (persemaian). Dalam pembibitan diperlukan biaya, mulai dari pengadaan benih, penyediaan media tanam, pupuk dan bahan kimia, dan lain sebagainya. Adapun metode yang digunakan yaitu dengan metode survey, yang pelaksanaanya berupa observasi dan wawancara. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kamera, kalkulator, perekam suara dan microsoft excel versi 2016. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT Sinar San Jaya yang berlokasi di Pulau Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan Riau. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu terhitung dari Januari – Maret 2017. Adapun biaya pembersihan lahan seluas 6 Ha sebagai areal kegiatan persemaian senilai Rp. 24.000.000 (harga pada tahun 2016). dimana biaya ini ditanggung oleh PT. Cahayamas Lestari Jaya selaku mitra kerja PT. Sinar San Jaya. Dalam pengadaan bahan baku dibutuhkan biaya sebesar Rp. 651.242.000. Adapun biaya yang dibutuhkan, terdiri dari biaya tetap (Fixed Cost) dan biaya tidak tetap (Variable Cost). Biaya tetap terdiri dari gaji pekerja tetap, biaya pupuk dan bahan kimia, biaya bahan bakar minyak, biaya oli dan biaya pengadaan alat persemaian dengan total senilai Rp. 2.639.855.152, sedangkan untuk biaya tidak tetap terdiri dari gaji pekerja tidak tetap, biaya pupuk dan bahan kimia, biaya pengadaan alat persemaian dengan total senilai Rp. 187.249.790. Jumlah keseluruhan biaya produksi senilai Rp. 2.827.104.942. Sedangkan total pendapatan senilai Rp. 3.965.371.640 dari produksi bibit sebanyak 4.088.012 batang dengan harga bibit Rp. 970,- per batangnya, dengan keuntungan bersih adalah Rp. 1.138.266.698. Nilai Break Event Point (BEP) atau titik impas yang artinya penghasilan sama dengan biaya, adalah sebesar Rp. 58.925.338,21. Sedangkan untuk menilai kelayakan usaha ini dilakukan dengan menggunakan rumus BCR (Benefit Co

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Fakultas Kehutanan > Prodi Ilmu Kehutanan
Depositing User: mhs ip wira wahyu
Date Deposited: 08 Jun 2022 04:24
Last Modified: 08 Jun 2022 04:24
URI: http://repository.unilak.ac.id/id/eprint/1940

Actions (login required)

View Item View Item