PERJANJIAN JUAL BELI BUAH KELAPA SAWIT TANGKULAK MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

MUHAMMAD ROZI, MUHAMMAD (2019) PERJANJIAN JUAL BELI BUAH KELAPA SAWIT TANGKULAK MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM. Other thesis, FAKULTAS HUKUM.

[img] Text
MUHAMMAD ROZI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (134kB)
Official URL: file:///D:/SKRIPSI%20REPO/pdf/MUHAMMAD%20ROZI.pdf

Abstract

Rumusan masalah dalam skripsi ini ada 3 (tiga). Pertama, bagaimana pelaksanaan perjanjian jual beli buah kelapa sawit tangkulak menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.? Kedua, apakah hambatan pelaksanaan perjanjian jual beli buah kelapa sawit tangkulak menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.? Ketiga, apakah upaya dalam pelaksanaan perjanjian jual beli buah kelapa sawit tangkulak menurut Kitab Undangundang Hukum Perdata di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.? Sejalan dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini pun ada 3 (tiga). Pertama, untuk menjelaskan dan mendiskripsikan perjanjian jual beli buah kelapa sawit tangkulak menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Kedua, untuk menjelaskan Hambatan Perjanjian jual beli buah kelapa sawit tangkulak menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Ketiga, Untuk menjelaskan Upaya dalam Perjanjian jual beli buah kelapa sawit tangkulak menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Jenis penelitian adalah penelitian hukum sosiologis pendekatanya empiris. Pemdekatan ini mengkaji realita social dengan pradigma sosiologis menekankan pada efektifitas hukum. Lokasi penelitian di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Pertimbangan penulis memilih lokasi ini karena adanya fenomena hukum perjanjian jual beli kelapa sawit tangkulak di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa perjanjian jual beli kelapa sawit antara petani dan tauke di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam yang dilakukan dengan praktek Ijon ini tidak sesuai dengan ketentuan hukum jika dikaitkan dengan asas mengikatnya suatu perjanjian yang diatur dalam Pasal 1338 ayat (1). Selain itu perjanjian menggunakan tangkulak ini juga menimbulkan kerugian bagi petani karena harga jual yang ditetapkan oleh tauke lebih rendah dari ketetapan harga pabrik sehingga hal tersebut membuat petani kesulitan untuk melunasi utangnya. Kendala susahnya petani untuk melunasi hutangnya kepada tauke yang telah di pinjamkan. Melunasi pinjaman utang piutang kepada tauke (pedangang kelapa sawit) petani menjadi kesulitan untuk melunasinya akibat adanya upaya tauke untuk memanfaatkan petani dengan menurunkan harga buah kelapa sawit tersebut berbeda dengan yang ditetapkan oleh pabrik. Upaya hukum yang ditempuh oleh petani agar terbebas dari praktek ijon yang dilakukan oleh tauke pedagang sawit telah diatur dalam pemerintahan melalui Undangundang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Perlindungan dan perbendayaan terhadap petani dalam menghadapi permasalahan dilakukan dengan menyediakan sarana dan prasarana, memberikan asuransi lahan, memberikan pendidikan dan penyuluhan mengenai pertanian serta penguatan kelembagaan dan mendirikan koperasi desa. Kata Kunci : perjanjian jual beli, Tangkulak, Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Prodi Hukum
Depositing User: Zuliyati Zuliyati
Date Deposited: 15 Jan 2020 07:57
Last Modified: 15 Jan 2020 07:57
URI: http://repository.unilak.ac.id/id/eprint/1324

Actions (login required)

View Item View Item