Sari, Ermina and Jumiati, Jumiati and Sari, Martala (2016) KEMAMPUAN ADAPTASI TUMBUHAN AIR LOKAL TERHADAP AIR LINDI (LEACHATE). Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi, 3 (1). pp. 77-89. ISSN 2598-2427
Text
336-Research Results-742-1-10-20180221.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (481kB) |
Abstract
Lindi (leachate) adalah cairan yang merembes melalui tumpukan sampah dengan membawa materi terlarut atau tersuspensi terutama hasil proses dekomposisi materi sampah atau dapat pula didefinisikan sebagai limbah cair yang timbul akibat masuknya air eksternal ke dalam timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi terlarut, termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis. Komponen organik yang biodegradable dan ammonia merupakan zat yang utama yang terdapat dalam lindi dan mengancam lingkungan secara signifikan. Salah satu contoh pengolahan lindi yaitu dengan menggunakan fitoremediasi. Sebelum proses fitoremediasi dilakukan perlu dilakukan kajian awal untuk melihat kemampuan adaptasi tanaman air terhadap leachate. Pada penelitian ini beberapa tanaman air lokal akan diuji kemampuannya beradaptasi terhadap leachate yang berasal dari TPA Muara Fajar. Pengambilan sampel leachate yang dilakukan dengan menggunakan jerigen kemuadian dari 4 kolam leachate di TPA Muara Fajar dan dibawa ke rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning. Parameter fisika dan kimia leachate diaanalisis sebelum digunakan untuk uji kemampuan tanaman air. Pengukuran parameter yang dilakukan antara lain temperatur, kekeruhan, bau, pH, TDS,TSS, Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD). Kemampuan adaptasi tumbuhan air terhadap leachate diamati selama 28 hari. Parameter yang diamati meliputi jumlah daun, jumlah rumpun, jumlah roset, panjang akar, berat basah dan berat kering tanaman. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kiapu ternyata memiliki kemampuan adaptasi yang rendah terhadap air lindi dibandingkan tumbuhan lain. Tumbuhan melati air, genjer dan eceng gondok masih menunjukkan kemampuan tumbuh yang tinggi di dalam air lindi sampai dengan hari ke 28. Kata Kunci: air lindi, TPA Muara Fajar, fitoremediasi
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Q Science > QK Botany |
Divisions: | Jurnal UNILAK > Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Putri Novianti |
Date Deposited: | 31 Dec 2019 07:15 |
Last Modified: | 31 Dec 2019 07:15 |
URI: | http://repository.unilak.ac.id/id/eprint/906 |
Actions (login required)
View Item |